Gus Bowii
Pemberontakan yang dilakukan oleh dua orang Darmaputra kepercayaan Raden Wijaya ini terjadi setelah pendiri Majapahit tersebut wafat dan digantikan oleh putranya Jayanegara. Salah satu penyebabnya adalah karena para Darmaputra ini merasa diperlakukan tidak sebaik pada saat Raden Wijaya berkuasa. Salah satu Darmaputra Ra Kuti mewujudkan ketidaksukaannya terhadap Jayanegara melalui pemberontakan dan menyebarluaskan desas-desus bahwa Raja Jayanegara telah berlaku tidak sopan dan berbuat tidak senonoh kepada istrinya dan perempuan lain di istana. Ra Kuti mendapatkan dukungan cukup besar, bahkan berhasil menguasai Istana Majapahit.
Pemberontakan yang dilakukan oleh dua orang Darmaputra kepercayaan Raden Wijaya ini terjadi setelah pendiri Majapahit tersebut wafat dan digantikan oleh putranya Jayanegara. Salah satu penyebabnya adalah karena para Darmaputra ini merasa diperlakukan tidak sebaik pada saat Raden Wijaya berkuasa. Salah satu Darmaputra Ra Kuti mewujudkan ketidaksukaannya terhadap Jayanegara melalui pemberontakan dan menyebarluaskan desas-desus bahwa Raja Jayanegara telah berlaku tidak sopan dan berbuat tidak senonoh kepada istrinya dan perempuan lain di istana. Ra Kuti mendapatkan dukungan cukup besar, bahkan berhasil menguasai Istana Majapahit.
Jayanegara
berhasil diselamatkan oleh kepala pasukan pengawal raja, Gajahmada, dengan
dibawa melarikan diri sampai wilayah Matahun (Bojonegoro) dan sembunyi di Desa
Badander. Setelah melakukan penggalangan pejabat dan keluarga raja, Gajahmada
bisa mengakhiri Pemberontakan Kuti dan Jayanegara kembali menjadi Raja
Majapahit. Atas jasanya menyelamatkan Raja Jayanegara dan menumpas Ra Kuti,
Gajahmada diangkat menjadi Patih Daha yang berkedudukan di Kediri.
Padamnya pemberontakan Ra Kuti tidak memadamkan pembangkangan oleh para
Darmaputra. Ra Tanca, Darmaputra yang ahli pengobatan justru membunuh
Jayanegara pada saat berusaha mengobati sang raja di peraduannya. Ra Tanca langsung
dibunuh oleh Gajahmada yang mengetahui tindakannya membunuh raja. Skandal ini
terjadi sembilan tahun setelah pemberontakan Kuti.
Mengapa Ra Tanja membunuh raja? Pararaton mengisahkan bahwa Ra Tanca
marah karena mendengar cerita dari istrinya bahwa Jayanegara melarang adiknya yang
menjadi raja Daha untuk tidak menikah, karena ingin memperistri adiknya
tersebut. Gajahmada yang menjadi Patih Daha merasa kesal juga mendengar cerita
tersebut. Begitu mendapat kabar Jayanegara sakit, keluarga raja datang ke
Istana Trowulan, Gajahmada mengiring Ratu Daha. Gajahmada kemudian usul agar raja
diobati oleh Ra Tanca. Menurut Pararaton, Gajahmada mengetahui apabila
mendapatkan kesempatan Ra Tanca akan membunuh raja.
No comments:
Post a Comment