Gus Bowii
Airlangga yang selamat dari Mahapralaya di hari
pernikahannya dan kemudian mendirikan Kerajaan Kahuripan, terus melakukan
perluasan kekuasaan dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan yang ada di Jawa
Timur. Prasasti Baru dibangun oleh Raja Airlangga sebagai pengukuhan pemberian
anugrah sima perdikan kepada Desa Baru yang berjasa dalam penaklukan Kerajaan
Hasin. Kerajaan yang terletak di Trenggalek ini adalah pendukung Kerajaan Wengker di Ponorogo yang
merupakan saingan terberat Raja Airlangga. Penduduk Desa Baru mendukung Pasukan
Airlangga yang membangun perkemahan di desa mereka sebelum melakukan penaklukan
ke Kerajaan Hasin.
Prasasti Baru ditemukan pada tahun 1913 di Simpang Surabaya
dalam bentuk batu andesit, kemudian dipelajari oleh Brandes, tapi tidak ada
informasi yang menjelaskan sebelumnya ditemukan di desa apa dan bagaimana bisa
sampai ke Surabaya. Saat ini, Prasasti
Baru disimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti ini dibangun pada tahun
1030, dalam naskah pasasti ada tulisan yang menyatakan bahwa prasasti ini
disalin dari prasasti dalam bentuk lempengan tembaga yang disimpan oleh para
kepala desa.
Dari naskah prasasti juga ada tulisan yang mengisahkan bahwa
pengukuhan anugrah sima perdikan kepada Desa Baru diwarnai adanya saran
dari beberapa penasihatnya yaitu Samgat Landayan
Rarai Mpu Bama dan Samgat Lucem Rarai Pu Manuritan supaya Airlangga mewujudkan
janjinya ketika bermalam di Desa Baru bahwasanya mereka akan dijadikan sima
perdikan.
No comments:
Post a Comment