Gus Bowii
Prasasti ini dibuat oleh
Sri Kroncaryadipa Bhuwanapalaka Parakrama Anindita Digjaya Uttunggadewa Sri
Gandra yang naik tahta menggantikan ayahnya Sri Aryeswara pada tahun 1181. Prasasti
ini dibangun oleh Raja Sri Gandra untuk mengukuhkan pemberian anugrah sima kepada
penduduk Desa Jaring yang telah dijanjikan oleh raja sebelumnya Sri Aryeswara. Anugrah
sima perdikan dijanjikan karena penduduk Desa Jaring banyak membantu Sri
Aryeswara dalam merebut kembali kekuasaan dari Sri Sarweswara yang merebut
kekuasaan dari Sri Jayabaya.
Dalam buku Sejarah Nasional Indonesia (2010:290-291),
Prasasti ini memuat keterangan tentang penduduk Desa Jaring tua dan Jaring muda
yang telah menghadap raja dengan perantara Senapati Sarwwajala (Panglima
Angkatan Laut), memberitahukan bahwa bahwa mereka telah memperoleh anugrah dari
raja yang terdahulu (sang atita prabhu) yang belum terkabulkan. Permohonan ini
dikabulkan karena Raja Sri Gandra.
Prasasti Jaring dibuat dari batu andesit dengan tinggi 170
cm, lebar 72-91 cm dan tebal 43 cm, saat ini masih ditempatnya yaitu di Dukuh
Jaring, Desa Kembang Arum, Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar. Prasasti ini
ditemukan oleh Thomas Raffles ketika melakukan penyusuran ke situs-situs
kerajaan di Jawa, termasuk menyusuri hutan di daerah Lodaya.
No comments:
Post a Comment