Timeline Monarki Nusantara
Agus Wibowo
![]() |
Pedang Pusaka di Museum Nasional |
Tujuh belas tahun setelah penyerangan oleh Pasukan Panjalu di tahun
1205, Pasukan Tumapel melakukan penyerangan ke Kediri, dipimpin langsung oleh
Ken Arok. Menurut Pararaton, Kertajaya sesumbar bahwa tidak akan bisa dikalahkan kecuali oleh Dewa Syiwa. Menanggapi hal ini, para resi Hindu Syiwa kemudian mentahbiskan Ken Arok sebagai perwujudan Dewa Syiwa. Pasukan Tumapel memenangkan peperangan sampai menduduki pusat
Kerajaan Panjalu di Kediri. Kertajaya melarikan diri dari Istana Daha dan tidak
kembali lagi. Putra Kertajaya, Jayasabha, ditawan oleh Ken Arok diberikan pengampunan
dan diangkat menjadi bupati di Gelang-Gelang. Jayasabha mempunyai putra bernama
Jayawarsa dan cucu yang bernama Jayakatwang.
Ken Arok menempatkan putranya dari Ken Dedes, Mahisa
Wong Ateleng, di Istana Daha di Kediri. Sejak penaklukan Kertajaya oleh Ken
Arok, nama Panjalu tidak ditemukan lagi dan lebih sering disebut sebagai
wilayah Kediri dengan pusat pemerintahan di Daha.
No comments:
Post a Comment