Timeline Monarki Nusantara
Agus Wibowo
Sangrama
Wijaya sampai dengan selamat di istana Kadipaten Sumenep bersama beberapa
pengawalnya, termasuk adik dan putra Aria Wiraraja, yaitu Lembu Sora dan
Ranggalawe. Sangrama Wijaya menyampaikan maksudnya untuk meminta perlindungan
dan bantuan agar bisa mendapatkan kepercayaan dari Jayakatwang. Aria Wiraraja
setuju membantu Sangrama Wijaya untuk merebut kembali kekuasaan Singasari dari
Jayakatwang, dengan perjanjian bahwa Aria Wiraraja akan mendapatkan separuh
wilayah kerajaan, terutama di bekas wilayah Kerajaan Jenggala. Aria Wiraraja yang
sangat dipercaya oleh Jayakatwang bisa meyakinkan bahwa Sangrama Wijaya akan
mengabdi kepada Jayakatwang sama setia seperti waktu mengabdi ke Kertanegara. Aria
Wiraraja menulis pesan di daun lontar yang diantarkan oleh kurir rahasia.
Setelah
mendapatkan jawaban dari Jayakatwang melalui pesan di daun lontar, Sangrama
Wijaya berangkat ke Kediri bersama pengawalnya yang adalah adik dan anak Aria
Wiraraja. Beberapa bulan mengabdi di Istana Kediri, Sangrama Wijaya makin
dipercaya oleh Jayakatwang. Menurut Pararaton, selama di Kediri Sangrama Wijaya
melakukan kegiatan mata-mata dan mengidentifikasi pasukan yang masih setia
kepada Singasari. Jayakatwang juga setuju dengan usulan Sangrama Wijaya yang
disampaikan oleh Aria Wiraraja untuk membuka lahan di Hutan Tarik yang akan
digunakan untuk padang berburu. Dengan dukungan pasukan dari Madura, Sangarama
Wijaya membuka lahan hutan dan membangun permukiman untuk konsolidasi sisa-sisa
pendukung Singasari. Setelah satu tahun Sagrama Wijaya merasa yakin pasukannya
dan pasukan Aria-Wiraraja mampu mengalahkan pasukan Jayakatwang.
No comments:
Post a Comment