Timeline Monarki Nusantara
Agus Wibowo
![]() |
Topi Perang di Masa Kerajaan |
Setelah
melalui masa damai yang panjang, terjadi lagi pemberontakan di Majapahit
setelah Hayamwuruk wafat. Hal ini terjadi karena Dewan Kerajaan Majapahit
memilih putri Hayamwuruk sebagai penggantinya. Singkat kisah, Hayamwuruk mempunyai seorang Putri dari permaisuri yaitu Kusumawardhani
dan seorang putra dari selir yaitu Bre Wirabhumi yang berkuasa di Blambangan. Dewan
Kerajaan Majapahit memutuskan Kusumawardhani sebagai penerus Hayamwuruk, yang memerintah Majapahit bersama, yaitu Wikramawardhana juga
merupakan keponakan Hayamwuruk.
Keputusan
tersebut membuat putra Hayamwuruk, Bre Wirabhumi, kecewa dan marah, apalagi dia
curiga bahwa yang menjadi raja justru Wikramawardhana. Sebagai putra tunggal,
meskipun dari selir, Bre Wirabhumi merasa lebih berhak daripada menantu. Kemarahan
Bre Wirabhumi berujung pada pemberontakan. Pemberontakan
ini menjadi perang besar yang dikenal sebagai Perang Paregreg, yang dikenal sebagai
perang antara istana barat di Trowulan
dengan istana timur di Bambangan. Perang
ini mengingatkan pada fakta bahwa pernah ada Majapahit Timur yang berpusat di
Lumajang, yang didirikan oleh Aria Wiraraja. Perang Paregreg berakhir pada
tahun 1406 setelah Bre Wirabhumi tewas di Blambangan.
Peristiwa Perang Paregreg ini
dikisahkan menjadi Legenda Damarwulan. Dalam legenda ini, disebutkan bahwa Ratu
Kencana Ungu yang berkuasa di Majapahit menghadapi pemberontakan Minakjinggo
yang menjadi penguasa Blambangan. Ratu Kencana Ungu kemudian dibantu oleh
seorang pemuda bernama Damarwulan yang akhirnya berhasil mengalahkan
Minakjinggo setelah berhasil mencuri senjata andalannya Gada Besi Kuning.
Damarwulan kemudian menikahi Ratu Kencana Ungu dan menjadi Raja Majapahit.
Selain memperistri ratu Kencana Wungu, Damarwulan diceritakan juga menikahi
istri-istri Minakjinggo yang berjasa dengan menghianati raja jahat dari timur
yang menganggu ratu baik di Majapahit.
No comments:
Post a Comment