Agus Wibowo
Judul Buku: The History of Arab . Penulis: Philip K.
Hitti. Halaman 981 + ix, Penerbit: Serambi Jakarta, 2006. Terbit pertama 1937.
Hingga
pertengahan abad 19, masyarakat dunia belum menyadari bahwa bahasa Assyiria,
Babilonia, Ibrani, Aramaik, Arab dan Etiopia memiliki kesamaan yang menakjubkan
dan karenanya dianggap berasal dari rumpun yang sama. Beberapa kesamaan
diantaranya semuanya memiliki akar kata kerja terdiri dari 3 konsonan, hanya
mengenal dua penunjuk waktu yaitu telah dan sedang, dan perubahan kata kerja
mengikuti pola yang sama. Fakta ini memunculkan pertanyaan "Di mana tempat
asal bangsa ini?"
Ada kelompok ilmuwan punya teori bahwa mereka
berasal dari Afrika Timur ada juga yang berteori bahwa mereka berasal dari
Mesopotamia. Teori bahwa mereka dari Mesopitamia dianggap Philip K. Hitti
sebagai bertentangan dengan hukum sosiologi di mana masyarakat bergerak dari
masyarakat pertanian menjadi nomaden. Teori Afrika Timur justru memunculkan
banyak pertanyaan daripada menjawab. Penulis buku ini menganggap teori bahwa
mereka berasal dari jazirah Arab lebih masuk akal.
Mereka berkembang di tanah
yang terkurung oleh laut di 3 sisi dan terhadang gurun pasir yang mematikan di
sisi utara. Ketika penduduk makin banyak dan daya dukung hidup tidak memadai
mereka bergerak keluar. Mereka bergerak menyusuri pesisir barat jazirah Arab pada
3500 sebelun masehi, satu kelompok bergerak ke utara lalu belok kiri ke arah
Mesir dan kelompok satunya bergerak ke kanan dan membangun basis di lembah
Sungai Tigris-Eufrat (di Iraq).
Percampuran dengan bangsa Hamit di Afrika Utara
lahirlah bangsa Mesir, sedangkan percampuran dengan bangsa Sumeria melahirkan
bangsa Babilonia. Di Mesir dan Afrika utara sampai Etiopia mereka yang pertama
kali nembangun hunian dari batu. Di Babilonia, mereka mengembangkan permukiman
yang teratur, teknologi mengairi sawah dan mengembangkan huruf. Babilonia dan
Mesir secara bersama mengembangkan peradaban baru seperti struktur lingkungan,
lorong, kereta beroda, serta sistem timbangan dan ukuran.
Phillip K. Hitti menulis The History of Arab dalam
buku panjang, 981 halaman, yang dikelompokan dalam 39 bab. Penulis membagi
tulisannya dalam 6 bagian berdasarkan 6 kurun waktu, yaitu: 1. Masa pra-Islam,
2. Kelahiran Islam dan Kekhalifahan, 3. Dinasti Umayah dan Abbasiyah, 4. Bangsa
Arab di Eropa, 5. Negara muslim terakhir abad pertengahan dan 6. Kekuasaan
Utsmani dan Kemerdekaan.
Di bagian pra-Islam, buku ini menguraikan persebaran
bangsa Arab seperti disampaikan di atas dan menceritakan benerapa kerajaan yang
pernah ada sampai lahirnya Islam, yaitu: Negeri Saba, Kerajaan Minea,
Hadramaut, Nabasia hingga lahirnya Islam di abad 6. Bagian 2 terdiri dari 5
bab, yang berisi Muhammad sebagai Rasul Allah, Al Quran dan fondasi Ajaran
Islam, masa penaklukan serta kekhalufahan sebagai lembaga politik. Dua bagian
pertama ini relatif pendek dibandingkan dengan bagian 3 tentang Dinasti Umayaj
dan Abbasiyah yang terdiri dari 14 bab.
Panjangnya bagian 3 bisa dipahami karena
menceritakan periode kuasaan yang sangat panjang dari tahun 660 Masehi ketika
Muawiyah dikantik di Jerusalem sampai dengan tahun 1259 ketika Kekhalifahan
Abbasiyah di Bagdad dihancurkan oleh serangan Pasukan Mongol. Pada bagian yang
panjang ini Phillip K. Hitti menjelaskan tentang teknologi, sistem
pemerintahan, sastra, arsitektur Arab dan lain-lain. Setelah Kekahlifahan
Abbasiyah diruntuhkan oleh pasukan Mongol, dominasi bangsa Arab di Timur Tengah
terhenti, apalagi ditambah dengan adanya serbuat dari barat beruoa Perang
Salib.
Di halaman 621, Phillip K. Hitti menulis
"Terhimpit diantara para pemanah pasukan Mongol yang liar di timur dan
para ksatria Perang Salib di barat, Islam pada awal abad 13 tampaknya akan
tenggelam selamanya ... Tapi kondisi berbalik di akhir abad 13, dimana Pasukan
Salib dipukul mundur sampai laut. Penerus ke 7 Sinasti Il Khan ... mengakui
Islam sebagai agama Negara -sebuah kemenangan yang mempesona bagi Agama
Muhammad". Kurang dari 1/2 abad setelah Hulagu Khan menghancurkan Bagdad,
cicitnya Gazan Khan, sebagai seorang muslim yang sholeh mencurahkan waktu dan
energi untuk membangkitkan kembali kebudayaan Islam. Para keturunan Gazan Khan
inilah yang kemudian mengembalikan kejayaan Islam dalam Turki Usmani.
Selain tentang pergantian kekuasan dan perkembangan
peradaban, dalam buku ini Phillip K. Hitti juga menguraikan tentang
perkembangan pemahaman masyarakat dunia tentang Arab. Ada yang melakukan
penjelajaha sampai Hadramaut, ada juga yang menyamar dengan pergi haji ke Mekah
dan Madinah. Di halaman 7-9 dia menjelaskan tentang eksplorasi modern terhadap
tanah Arab, di halaman 8 dia menyebut bahwa satu-satunya orang Etopa yang
memiliki kesempatan untuk mempelajari Mekah dalam kehidupan sehari-harinya
adalah Profesor Snouck Hurgronje dari Leiden yang tinggal di Mekah dari tahun
1885 sampai 1886.
Buku ini menyajijkan sejarah Arab secara lengkap
dari berbagai aspek, melalui study selama 10 tahun, baik study literatur,
mendalami tradisi lisan, kaligrafi di peti mati bahkan ungkapan masyarak di
pasar. Melalui buku ini, bisa dikatakan bahwa Phillip K. Hitti Menyampaikan
sejarah Arab bukan sekedar catatan tentang orang besar, melainkan juha
ungkapan rakyat kecil maupun coretan yang tercecer di pinggir jalan. Sangat menarik bagi siapa pun yang ingin memahami sejarah jatuh bangun peradaban Arab, perkembangan Islam, hingga ekspansi bangsa Mongol yang kemudian melahirkan bangsa Turki Utsmani yang melebarkan kekuasaan sampai Eropa Timur hingga Daratan India.***
No comments:
Post a Comment