Agus Wibowo
Tuban
sudah dikenal sebagai daerah pelabuhan sejak masa Kerajaan Singasari, tapi
Pemerintah Kabupaten Tuban menetapkan tanggal 12 Agustus 1293 sebagai hari jadi
Kabupaten Tuban. Mengapa tanggal tersebut yang dipilih?
Dalam sejarah kejatuhan Kerajaan Singasari di tahun
1292 sampai berdirinya Kerajaan Majapahit pada 10 November 1293, Ranggalawe
menunjukkan pengabdian dan kesetiaannya kepada Raden Wijaya. Ketika Raden
Wijaya diperintah oleh Kertanegara untuk menumpas kerusuhan di utara Singasari
Ranggalawe yang mengawal. Ketika Raden Wijaya berusaha membebaskan putri-putri
Kertanegara yang ditawan oleh pasukan Jayakatwang, Ranggalawe juga yang ikut
mengamuk. Ranggalawe juga yang mengusulkan Raden Wijaya pergi ke Sumenep untuk
meminta perlindungan pada ayahnya, Aria Wiraraja.
Pendek kata jasa Ranggalawe sangat banyak bagi Raden
Wijaya dan bagi berdirinya Kerajaan Majapahit. Dia kemudian menjadi pelaku
utama dalam penaklukan Jayakatwang di Kediri dan, bersama Sora, ia menjadi yang
terdepan dalam pengusiran pasukan Mongol. Sangatlah tepat ketika Raden Wijaya
mengangkat Ranggalawe sebagai Adipati Tuban, salah satu kota pelabuhan besar di
jaman Majapahit. Dua hari setelah deklarasi Kerajaan Majapahit, pada 12
November 1293 Ranggalawe dilantik menjadi Adipati Tuban.
Tapi nasib baik Ranggalawe berakhir dua tahun
kemudian. Sikapnya yang tidak setuju Raden Wijaya mengangkat Nambi sebagai
Patih Majapahit awal titik balik peruntungannya. Nambi yang ikut dalam Pasukan
Ekspedisi Pamalayu memang tidak terlibat dalam perjuangan Raden Wijaya
menyelamatkan diri, membuka hutan Tarik, menaklukkan Jayakatwang dan mengusir
pasukan Mongol yang perkasa. Keberanian Ranggalawe menyampaikan sikapnya yang
berbeda dengan sikap raja, membuatnya harus berhadapan teman dan saudara
sendiri dalam pasukan Majapahit.
Setelah beredar desas desus dari dua arah tentang gerakan
pemberontakan Ranggalawe bersamaan dengan kabar penumpasan oleh pasukan
Majapahit, perang pun akhirnya benar-benar terjadi. Kedua pasukan bertempur di
Kali Tambak Beras Gresik. Pasukan Tuban ditaklukkan dan Ranggalawe terbunuh
oleh Mahisa Anabrang, panglima pasukan Ekspedisi Pamalayu.
Dalam sejarah Ranggalawe tercatat sebagai
pemberontak, bahkan menjadi pemberontakan pertama bagi kerajaan Majapahit yang
beru dua tahun berdiri. Meskipun begitu, bagi pengikutnya, Ranggalawe adalah
pahlawan, perwira pemberani, jujur dan konsekuen. Para pengikutnya bahkan mengabadikan Ranggalawe dan
jasa-jasanya dalam Kidung Ranggalawe. Bagi pengikutnya kesalahan Ranggalawe
hanya kecil, yaitu mempertanyakan keputusan raja, terlalu kecil bagi jasa-jasanya
yang besar bagi Majapahit.
Tidak hanya oleh pengikutnya di jaman Majapahit,
jasa dan kepahlawanan Ranggalawe juga diakui oleh masyarakat Tuban di masa
kini. Pada tahun 1986, Pemerintah Kabupaten Tuban menetapkan hari jadi
Kabupaten Tuban pada 12 Agustus 1293, dua hari setelah proklamasi Kerajaan
Majapahit. Tanggal tersebut adalah moment pengangkatan Ranggalawe menjadi
Adipati Tuban. Sebenarnya, Wilayah Tuban sudah ada sebelum Ranggalawe diangkat
menjadi Adipati, tapi moment ini dipilih karena dua hal. Pertama karena pelantikan Ranggalawe dinilai sebagai saat dimana wilayah
Tuban mulai berstatus setara kabupaten dan kedua,
karena masyarakat sangat menghargai jasa-jasa dan kepahlawanan Ranggalawe.***
No comments:
Post a Comment