Agus Wibowo
![]() |
Prasasti Canggal - Prasasti Sanjaya |
Salah
satu prasasti batu yang paling tua di Jawa Tengah adalah Prasasti Canggal.
Prasasti ini berangka tahun 654 Saka atau 732 Masehi, atau kurang lebih 50
tahun setelah Prasasti Sojomerto yang ditemukan di Kabupaten Batang. Prasasti
Canggal juga dikenal sebagai Prasasti Gunung Wukir, karena ditemukan di
pelataran Candi Gunung Wukir di Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten
Magelang. Selain itu prasasti ini juga dikenal sebagai Prasasti Sanjaya karena
berisi tentang Sanjaya yang memerintahkan menulis prasasti.
Prasasti Canggal punya kemiripan struktur informasi
dengan Prasasti Sojomerto, dimana pembuat prasasti menjelaskan asal usulnya. Perbedaannya,
Prasasti Sojomerto ditulis dalam Bahasa Melayu Kuno, sedangkan Prasasti Canggal
ditulis dalam Bahasa Sanskerta yang diukir dalam huruf Palawa. Dari
transliterasi dan terjemahan yang dilakukan oleh beberapa sejarah, salah
satunya Profesor Slamet Mulyana, prasasti terdiri dari 12 bait, yang isinya
sebagai berikut:
- Bait 1 tentang pembangunan lingga oleh
Raja Sanja di atas gunung.
- Bait 2 sampai 6 berisi berisi
puja puji kepada para dewa, terutama Dewa Siwa, Dewa Brahma dan Dewa Wisnu.
- Bait ke -7 tentang
Pulau Jawa yang sangat makmur, banyak tambang emas, dan banyak menghasilkan
padi. Di Pulau ini didirikan candi Siwa demi kebahagiaan penduduk, yang
dikerjakan dengan bantuan penduduk.
- Bait 8 dan 9 menceritakan bahwa Pulau
Jawa dipimpin oleh Raja Sanna yang sangat bijaksana, adil dalam tindakan,
perwira dalam perang dan bermurah hati kepada rakyat. Ketika raja wafat rakyat
berkabung.
- Bait 10 dan 11 menjelaskan tentang
pengganti raja, yaitu putra Sanna yang bernama Sanjaya. Kekuasaan tidak
langsung diberikan kepada Sanjaya melainkan ibu Sanjaya yang merupakan kakak
perempuan Sanna, yaitu Sannaha.
- Bait 12 menceritakan tentang
kesejahteraan, keamanan dan ketenteraman Negara, bahkan rakyat dapat tidur di
tengah jalan tanpa takut pencuri dan penyamun, dan rakyat hidup serba senang.
Dari
bait 10 dan 11 diketahui bahwa kerajaan yang dipimpin oleh Sanjaya sudah lama
ada sebelum dibangun Prasasti Canggal pada tahun 732. Raja sebelum Sanjaya di
Kerajaan Mataram adalah Sanna, yang merupakan paman Sanjaya. Sepeninggal Raja
Sanna, tampuk pemerintahan dipegang oleh Sannaha, kakak perempuan Raja Sanna,
kemudia diberikan kepada Sanjaya setelah dewasa.
Selain dari Prasasti Canggal, eksistensi Sanjaya juga
disebutkan oleh sumber sejarah lain, dua diantaranya adalah Kidung Carita
Parahyangan dan Prasasti Mantyasih. Naskah Carita Parahyangan yang
diterjemahkan oleh Ace menceritakan masa sebelum Sanjaya mendirikan Kerajaan
Medang, sedangkan Prasasti Mantyasih dibangun atas perintah Raja Medang Rakai
Watukura Dyah Balitung pada tahun 907 Prasasti Mantyasih menempatkan Sanjaya
sebagai raja pertama Medang di bumi Mataram, sedangkan Dyah Balitung merupakan
raja ke-9. Prasasti Canggal dan Prasasti Mantyasih yang sama-sama menempatkan
Sanjaya dalam posisi penting, kemudian melahirkan teori tentang eksistensi
Wangsa Sanjaya yang bergantian dengan keturunan Wangsa Syailendra dalam memimpin
Kerajaan Medang.
No comments:
Post a Comment