Agus Wibowo
![]() |
Ilustrasi Serat Lontar |
Mpu Barada adalah seorang resi, seorang brahmana legendaris dimasa
Raja Erlangga berkuasa di Pulau Jawa di tahun 1040-an. Alkisah, di masa
Kerajaan Kahuripan sudah menaklukkan kerajaan-kerajaan di timur Pulau Jawa dan perekonomian
mengalami kemajuan pesat, penduduk Desa Girah di wilayah Kediri menderita
karena adanya penyakit yang mematikan. Bisa diibaratkan pagi sakit sore mati,
atau bomis –rebo sakit kemis wafat. Menurut penduduk, wabah yang dihadapi
penduduk merupakan akibat dari tenung atau kutukan seorang janda ahli sihir
yang bernama Calon Arang. Tenung disebar secara massal karena tidak ada
laki-laki yang berani melamar anak gadisnya meskipun cantik dan ujungnya
masyarakat mulai bergunjing soal putri Calon Arang yang perawan tua. Calaon
Arang murka dan kutukanpun ditebar.
Melihat rakyatnya menderita, Raja Erlangga bertindak sigap dengan
mengirim pasukan untuk minta sang janda dari Desa Girah menghentikan tenungnya,
bila perlu dengan paksaan. Pengerahan pasukan militer tidak bisa menghentikan
kemarahan Calon Arang, bahkan pasukan Kahuripan pun banyak yang menjadi korban.