Alkisah, di lereng Gunung Ungaran, ada sebuah desa yang tenteram dan damai.
Masyarakatnya makmur hidup dari pertanian yang subur di lereng gunung dan
mudah menjual produk pertanian ke kota yang mudah dijangkau. Udara masih segar, air sungai
mengalir jernih dan sumur pun mengeluarkan air jernih-segar di kedalaman
3- 5 meter.
 |
Keris di Museum Nasional |
Suatu hari
datang orang yang tidak dikenal berpakaian serba putih, memakai ikat kepala
putih merapikan rambutnya yang putih. Kedatangan pria tua serba putih ini
segera menarik perhatian karena penampilannya yang tidak biasa dan belum ada
yang mengenalnya. Tukang tambal ban yang ada di pertigaan jalan masuk desa
menyapa dan bertanya. “Selamat siang bapak? Bapak mencari siapa dan bapak ini
dari mana?” tanya tukang tambal ban.